Teknomilenial.com – Dalam sejumlah waktu terakhir, mulai mencuat istilah sistem kerja 996 di kalangan para pengembang dan pekerja IT di China. Hal tersebut berawal dari keluhan semua pekerja di negara tersebut. Mereka mesti bekerja keras dalam kurun waktu sekitar 12 jam di perusahaan lokasi mereka bekerja.
Ironisnya, banting tulang tersebut tidak dirasakan lembur atau dengan upah yang pantas!
Kontroversi sistem kerja 996 ini hadir setelah sejumlah karyawan teknologi China curhat di platform GitHub, bertema 996.ICU.
Di mana, nama itu merujuk untuk sistem kerja 996. Sementara ICU guna menyebut unit gawat terpaksa yang terdapat di Rumah Sakit, sebagai lokasi berlabuh, sebab telah bekerja secara gila-gilaan. Lupa tidur dan minim perhatian di bidang kesehatan.
Angka 996 berarti masuk jam 9 pagi, kembali jam 9 malam dan berlaku sekitar 6 hari dalam seminggu. Sistem kerja 996 ini, ‘memaksa’ pekerja untuk menyerahkan semua sumber daya mereka untuk perusahaan. Bahasa lainnya, mereka diminta guna bekerja lebih keras supaya perusahaan dapat bertahan.
Asal Muasal Sistem Kerja 996
Darimanakah timbulnya waktu kerja 12 jam tersebut? Menilik sejarah ke belakang, sistem kerja sampai belasan jam dalam sehari ini dibuka sejak ‘meledaknya’ dunia IT dan internet di Silicon medio 1990-an.
Saat itu, demi menyesuaikan diri dengan evolusi yang terjadi paling cepat, semua karyawan di bidang startup teknologi mesti merelakan waktu sampai belasan jam untuk mengawal perusahaan tetap berdiri dan beroperasi. Mereka menjadi urat nadi langsung untuk perusahaan.
Sepuluh tahun lantas tepatnya mula tahun 2000-an, China berada dalam suasana yang sama. Banyak perusahaan yang meminta pegawainya guna bekerja sepanjang masa-masa layaknya Silicon Valley.
Nama-nama besar perusahaan di bidang teknologi juga bermunculan, laksana Huawei, Tencent, Alibaba, JD.com dan lainnya.
Demi menyaksikan perusahaan teknologi yang kesatu merealisasikan sistem ini dan dirasakan berhasil, tak ayal korporasi di sektor beda pun ikut-ikutan mengadopsi. Sistem ini pun dirasakan normal, sampai akhirnya hadir istilah 996.
Namun demikian, ada kisah kelu yang mulai mengemuka dan menjadi perhatian dunia internasional.
Pada dasawarsa kesatu, semua pekerja tingkat ‘bawah’ dalam urusan ini buruh dan pekerja kasar menemukan upah yang tak sebanding. Ditambah situasi mess yang tak manusiawi, kemudahan kesehatan yang buruk serta jam kerja yang panjang.
Kita pasti belum tak sempat dengan tidak sedikit kejadian tidak sedikit buruh China yang kesudahannya memilih guna bunuh diri sebab depresi dengan lokasi mereka bekerja.
Nah ketika ini, isu yang hadir kembali di China malah menyasar semua pekerja dengan keterampilan, skill dan kemahiran mumpuni.
Namun terpasung oleh kemauan perusahaan yang mempekerjakan mereka sampai 12 jam lamanya, yang dikenal Sistem Kerja 996 tadi.
Kontroversi Sistem Kerja 996
Uniknya, walau disebut tak manusiawi, sejumlah pentolan perusahaan teknologi China malah mendukung dan memuji sistem kerja 12 jam tersebut.
Contohnya ialah Jack Ma pendiri Alibaba dan Richard Liu (JD.com)
Berdasarkan keterangan dari Jack Ma, ia paling mendorong semua generasi muda untuk mengawali bekerja keras semenjak awal. “Seandainya kalian tidak bekerja 996 ketika masih muda, kapan kalian bakal melakukannya?,” ucapnya.
Dengan percaya diri ia pun menambahkan, Alibaba tidak perlu karyawan yang melulu ingin bekerja sekitar 8 jam sehari. Siapa yang hendak ikut, mesti mau bekerja 12 jam sehari untuk menjangkau misi perusahaan.
Sementara itu, nada yang sama pun diungkapkan oleh pendiri dan CEO JD.com, Richard Liu. Meski ia sendiri menyebut andai perusahaannya tidak merealisasikan sistem kerja 996 atau 995 sekalipun, ia tetap menuntut karyawannya guna bekerja sekeras mungkin sampai mencapai batas kemampuan.
Ia menuliskan, perkembangan pesat JD dalam 4-5 tahun terakhir, berbanding lurus dengan jumlah karyawannya yang semakin banyak.
“Jumlah orang yang memberi perintah berkembang, sementara mereka yang bekerja justeru berkurang. Jumlah karyawan yang pemalas sudah berkembang pesat.
Jika ini terus berlanjut, JD tidak bakal punya harapan! Pemalas bukan saudara saya!” cetusnya di akun WeChatnya dan dilansir dari detikinet yang melansir Reuters.
Eksploitasi!
Sementara itu, dari kalangan pekerja, secara anonim mengungkapkan kekecewaan mereka untuk media setempat mengenai sistem kerja 996 itu.
Pasalnya menurut keterangan dari mereka, penerapan Sistem Kerja 996 tidaklah sehat. Apalagi andai tanpa kompensasi yang pantas.
“Para bos mengerjakan 996 sebab mereka bekerja guna diri sendiri. Sedangkan anda bekerja 996 sebab dieksploitasi tanpa kompensasi,” ujar sumber tersebut.
“Kalian bekerja terus dan menjadi sangat-sangat lelah. Tapi andai komplain, mereka menuliskan cari saja kegiatan lain,” sahut yang lain.
Sementara itu, media setempat South China Morning Post sukses mengorek penjelasan secara anonim, pekerja aplikasi engineer dan programmer yang malah mengaku tidak dapat berkonsentrasi sarat selama 12 jam.
“Jam sangat produktif saya ialah dari jam 4 sore sampai 8 malam saat saya dapat benar-benar konsentrasi untuk coding,” kata engineer yang bekerja guna penyedia layanan cloud.
Ia menuturkan, andai waktunya sebelum pukul 4 senja itu, lebih tidak sedikit dihabiskan guna berinteraksi dengan sejawat lain. Ia baru dapat fokus dengan kegiatan setelah lewat jam bertemu sejawat tadi.
Sementara itu, dua engineer Baidu menuliskan meski perusahaan mereka tidak merealisasikan aturan 996 itu, namun meninggalkan kantor pukul 18.00 tersebut dihitung sebagai kembali cepat.
Ironi yang lain, walau terlihat pola kerja 996 sebagai format kerja keras, nyatanya tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan secara produktif.
Seorang pegawai Bytedance – induk perusahaan TikTok mengungkapkan, panjangnya jam kerja dalam sehari menciptakan ia lebih sering menguras waktunya untuk menyaksikan video, melakukan pembelian barang online dan lucunya, istirahat siang!
Tidak produktifnya sistem kerja sampai belasan jam berikut yang pun menjadi di antara sebab didorongnya gerakan ‘Anti 996 License’ di Github, yang diinisiasi oleh kuasa hukum Katt Gu dan CEO Dimension, Suji Yan.
Sistem Kerja 996 ini pasti saja mengundang kontroversi, menilik dalam Undang-undang di China yang menata tenaga kerja menuliskan, jam kerja karyawan jangan melebihi 8 jam sehari dan 44 jam seminggu.
Jika mengacu untuk Sistem Kerja 996 ini, maka semua pekerja tersebut bahwasannya telah bekerja sepanjang 12 jam sehari dengan total 72 jam dalam satu minggu.
Bagaimana menurut keterangan dari pendapat kamu?