Teknomilenial.com – Pihak Facebook menggugat dua orang hacker asal Ukraina, yakni Andrey Gorbachov dan Gleb Sluchevsky, yang diperkirakan telah memungut data pribadi semua pemakai Facebook tanpa izin.
Cambridge Analytica atau perusahaan konsultan politik yang bekerja guna pemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat pada 2016 silam tersebut telah memungut data pribadi sampai puluhan juta data pemakai Facebook di Amerika Serikat tanpa diketahui setiap pemakai.
Berbagai masalah juga bermunculan. Facebook diketahui telah tidak mempedulikan pihak ketiga mengakses data semua pemakainya secara bebas sekitar bertahun-tahun. Hingga mengundang Jaksa Agung Washington DC Karl Racine guna menggugat perusahaan yang dirasakan telah melanggar privasi tersebut.
Kasus tersebut pun menciptakan para investor hilang kepercayaan. Investor cemas citra perusahan bakal tercemar, sehingga berdampak pada kerugian. Para investor tersebut takut mesti merogoh kocek lebih dalam untuk membetulkan citra perusahaan.
Kekayaan bos Facebook, Mark Zuckerberg juga merosot menyeluruh hingga menjangkau angka US$900 miliar atau selama Rp126 triliun, dan menciptakan Zuckerberg darurat harus menyerahkan kesaksian untuk regulator di sebanyak negara.
Skandal yang serupa dengan Cambridge Analytica juga terulang pulang dengan terungkapnya dua hacker asal Ukraina yang merugikan pihak facebook lantaran telah memungut data pribadi semua pemakai facebook tanpa seizin pemakai dengan teknik mengadakan kuis dan survei online di facebook.
Beberapa data individu yang dicopet dua hacker itu ialah kontrol atas peramban internet pada komputer, informasi privat pada akun-akun pemakai facebook, juga susunan teman termasuk rekan yang disembunyikan pemakai dari publik.
Pada 8 Maret lalu, pihak facebook juga segera mengayunkan gugatan hukum untuk mereka yang didaftarkan di California. Kini kasus tersebut pun tengah di tindak lanjuti.
seperti dilansir dari CNN, Minggu (10/3). Skandal tersebut diungkapkan pihak Facebook lewat penjelasan resminya.
‘Mereka memakai kuis dan survey dengan judul laksana , “Apa warna matamu mengisahkan tentang kepribadianmu?”, guna mendapatkan deviden mengakses data individu pemakai Facebook dan menargetkan semua pemakai dengan iklan-iklan dari yang tak berwenang,’
Kini Pihak Facebook juga mengambil tahapan dengan berupaya untuk membina kembali fitur-fitur yang berfokus kepada ketenteraman data privasi pemakainya.