Teknomilenial.com – Gojek sudah merampungkan fase kesatu dari putaran pendanaan Seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta sejumlah investor lainnya tergolong Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.
Investasi di fase kesatu putaran pendanaan Seri F ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap kesempatan pertumbuhan bisnis Gojek yang didukung oleh perkembangan pesat ekonomi digital di Asia Tenggara yang diduga akan menjangkau US$240 miliar pada 2025.
Tidak melulu itu, melalui penjelasan resminya dilafalkan para investor melihat keterampilan Gojek untuk menerapkan potensi pertumbuhan melewati perluasan model ekosistemnya yang unik.
Nadiem Makarim, CEO Gojek Group, mengatakan, dana investasi yang terkumpul akan dipakai untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat perluasan Gojek di area Asia Tenggara, sesudah peluncuran Gojek di Singapura, Goviet di Vietnam dan Get di Thailand.
“Respon masyarakat di negara-negara tersebut paling positif, mendahului ekspektasi. Di Vietnam, Goviet meraih selama 40% pangsa pasar layanan transportasi online roda dua dalam tiga bulan setelah dikenalkan di pada Agustus 2018. GoFood di Vietnam sudah menjadi pemain utama salah satu layanan pesan-antar makanan sejenis lainnya melulu dalam dua bulan setelah dikenalkan di Ho Chi Minh dan menyusul di Hanoi. Di Singapura, software Gojek versi beta telah dimulai untuk semua masyarakat semenjak Januari 2019, menyerahkan pilihan nyata baik untuk pemakai maupun pengemudi”ujar Nadiem.
Berdasarkan keterangan dari dia, sesudah putaran pendanaan Seri F ini, semua pendiri Gojek bakal tetap mempunyai kontrol terhadap pemungutan keputusan dan penentuan arah kepandaian perusahaan, supaya mereka dapat menerapkan visi jangka panjang perusahaan serta terus melakukan perluasan dan pengembangan bisnis yang pesat.
Caesar Sengupta, General Manager of Payments and Vice-President leading the Next Billion Users initiative Google, mengatakan, Gojek melanjutkan kemitraan strategisnya dengan joint venture JD.com di Indonesia, yakni JD.id dan J-Express (JX), perusahaan joint venture layanan pengantaran logistik, guna mengembangkan kapabilitas logistik dan layanan e-commerce dari hulu ke hilir di Indonesia.
Di bidang logistik, JX akan bekerjasama dengan jaringan kurir Gojek guna meluangkan layanan dan cakupan logistik yang handal, tepat guna dengan serta harga yang kompetitif untuk para pelanggannya di semua Indonesia. Kemitraan ini pun akan melibatkan kolaborasi dalam halbersangkutan penyelesaian pembayaran digital, marketing, dan teknologi informasi dengan JD.id, untuk menyerahkan akses dan fasilitas dalam menawarkan produk-produk dan layanan berbobot | berbobot | berkualitas kepada lebih tidak sedikit lagi konsumen Indonesia.
Jon Liao, Chief Strategy Officer JD.com, mengatakan, investasi ini mengindikasikan semakin kuatnya keyakinan kami terhadap bisnis dan potensi perkembangan Gojek. Kepemimpinan Gojek di pasar, pemahaman akan keperluan lokal yang tak tertandingi, serta besarnya jumlah pelanggan setianya yang paling besar.
Sementara Martin Lau, President Tencent, mengatakan, investasi Tancent di Gojek adalahtonggak penting untuk Tencent di Asia Tenggara. Gojek terus menjaga posisinya sebagai pemimpin pasar dan perkembangan yang pesat pada layanan-layanan utamanya, seraya menciptakan perkembangan berarti pada layanan dan inovasi barunya. Tambahan investasi ini bakal memperkuat kerja sama kami dengan Gojek di Asia Tenggara yang ekonominya tengah berkembang pesat dan memungkinkan ekspansi kemitraan Tencent dengan skala global.