Teknomilenial.com – Telah di pakai oleh milliaran pemakai di semua dunia, WhatsApp mengklaim andai layanan mereka mempunyai tingkat ketenteraman yang tinggi dan di lengkapi dengan fitur end-to-end encription supaya pesan tak dapat dibaca pihak lain.
Namun, ternyata akun whatsapp kepunyaan seseorang dapat dengan mudahnya dipungut alih oleh orang lain melulu dengan bermodalkan suatu nomor selluler baru, bahkan tanpa kemahiran meretas sama sekali.
Kasus ini sedang ramai jadi topik percakapan di kalangan warganet karena dirasakan oleh sebanyak pemakai WhatsApp yang terdapat di Tanah Air. Mudahnya teknik membobol akun WhatsApp ini, diketahui dengan memanfaatkan fitur ganti nomor atau change number yang terdapat di platform WhatsApp.
Seperti anda ketahui, fitur ganti nomor ini memang telah ada di software WhatsApp semenjak lama. Tujuannya untuk mempermudah para pemakainya yang hendak berganti nomor telepon ke nomor baru.
Dengan adanya fitur change number ini, maka akun pemakai yang bersangkutan dapat dipindahkan ke nomor baru meski bertolak belakang smartphone atau bertolak belakang lokasi pemakai. Ketika nomor lama di ganti dengan nomor baru maka profil, nama, kontak, sampai grup yang dibuntuti oleh nomor lama bakal berganti ke nomor baru.
Bahkan andai pemilik nomor lama menjadi admin dari suatu grup obrolan, maka empunya nomor baru pun akan mempunyai hak akses admin ke grup yang dibuntuti nomor lama.
Dibalik fasilitas yang disediakan olehWhatsApp tentang fitur ganti nomor ini, urusan tersebut justru dimanfaatkan pihak tak bertanggung untuk memungut alih nomor kepunyaan orang lain.
Seorang pemakai WhatsApp menyatakan bahwa akun WA miliknya dipungut alih oleh peretas dan tidak dapat lagi dipakai setelah dirinya menemukan pesan dari WhatsApp yang berisi suatu tautan atau link. Setelah di selidiki ternyata tautan tersebut ialah sebuah link verifikasi yang menyatakan bila pemakai setuju berganti nomor.
Begini Proses atau Cara Membobol Akun WhatsApp
Kejadian tersebut, unik perhatian seorang pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya. Ia juga membeberkan bagaimana skenario teknik membobol akun WhatsApp kepunyaan orang beda dengan memanfaatkan fitur change number ini.
“Misalnya saya inginkan ambil akun seseorang, teknik membobol akun WhatsApp tadi ialah dengan teknik membeli SIM card baru, kemudian masukin ke smartphone, lantas instal software WhatsApp. Selanjutnya, saya masuk ke fitur pindah nomor. Nomor lama ialah nomor target, dan nomor baru ialah SIM card yang barusan saya beli ini,” jelas Alfons.
Agar proses eksodus ini berhasil, maka WhatsApp butuh mendapatkan persetujuan verifikasi dari pemakai nomor lama, guna berganti ke nomor baru.
“WhatsApp mesti menemukan verifikasi atau persetujuan pindah nomor. Caranya, mereka akan mengantarkan SMS verifikasi ke nomor lama,” ujar Alfons lebih lanjut.
“Ini formalitas yang normal yang di lakukan di seluruh platform, bila kamu telah setuju guna pindah nomor, WhatsApp akan mengalihkan nomor lama ke nomor baru dan proses pindah nomor juga sukses,” kata dia.
Namun, disinilah letak permasalahannya. Berdasarkan keterangan dari Alfons, pihak WhatsApp malah mempermudah proses teknik membobol akun WhatsApp ini dengan otomatisai verifikasinya. Karena begitu pemakai nomor lama mengklik link tersebut, maka secara otomatis kepemilikan nomor lama berganti ke nomor yang baru.
” Sistem otomatisasi ini memang tujuannya untuk mempermudah pemakai, namun otomatisasi malah membuat verifikasi lebih gampang saat akun dipungut pihak lain, melulu dengan mengklik link,” kata Alfons menjelaskan.
Menurutnya, seharusnya pihak WhatsApp merealisasikan verifikasi manual. Misalnya seperti software Go-Jek, pemakai bakal mendapatkan SMS yang mengandung kode One Time Password (OTP) dan meminta pemakai memasukkan ke aplikasi.
“Harusnya pihak WhatsApp merealisasikan sistem yang lebih aman, ini mesti manual, metodenya masukkan nomor kode ke software WhatsApp Anda, baru di situ verifikasi diberikan,” kata pendiri PT Vaksincom ini.
“Keamanan dan kemudahan tersebut berbanding terbalik. WhatsApp mau buat pemakai gampang atau aman? Kalau mudah, semuanya jadi gampang, tetapi bila aman seharusnya jadi manual dan perlu proses lebih,” tuturnya.
Apalagi andai pemilik nomor target ialah tipe orang yang kepo dan sembrono yang asal klik link yang masuk ke pesan mereka tanpa menyaksikan isi urlnya, dapat dipastikan teknik teknik membobol akun WhatsApp ini berlangsung sukses melulu dalam hitungan menit.
Kondisi ini kian diperparah dengan fakta bahwa nomor lama bakal sulit dibalikkan jika pemakai telah mengubah nomornya ke nomor baru tersebut.
“Sayangnya, guna kembali ke nomor lama nggak dapat pindah lagi dari aplikasi, korban mesti menghubungi WhatsApp secara manual lewat email. Itu prosesnya berhari-hari sebab harus pihak WhatsApp yang mengubahnya,” kata Alfons.
Ketika pemakai sadar jadi korban peretasan dan berjuang untuk mencairkan nomor lamanya, si peretas pun sudah menguasai profil pemakai dan barangkali telah mengerjakan penipuan ke teman-teman korban.
Oleh sebab itu, supaya tidak menjadi korban peretasan dari teknik membobol akun whatsapp melewati fitur change number ini, di himbau untuk pemakai layanan WhatsApp guna lebih berhati-hati dengan segala jenis pesan yang masuk ke akun mereka dari nomor atau kontak yang tak dikenal.
Abaikan seluruh pesan yang seandainya mencurigakan, dan tidak boleh mudah terkecoh dengan pesan-pesan atau link yang dikirim ke akun anda.
Buat bobol no wa cewek akhh